1. JEMBATAN AMPERA DAN SUNGAI MUSI
Awalnya, Jembatan Ampera yang mempunyai panjang 1.177 meter dan lebar 22 meter ini dinamakan Jembatan Bung Karno. Pemberian nama hal yang demikian dialamatkan sebagai format penghargaan terhadap Soekarno yang telah memperjuangkan kemauan warga Palembang yang mengharapkan sebuah jembatan di atas Sungai Musi. Tapi, Bung Karno tak sepakat dengan pemberian nama hal yang demikian. Makan, jembatan itu dinamakan Jembatan Ampera, layak fungsinya yakni sebagai Amanat penderitaan Rakyat (semboyan bangsa Indonesia tahun 1960-an).
Sungai Musi sendiri yaitu sungai terpanjang di Sumatera yang membelah Palembang menjadi dua komponen. Dulunya Sungai Musi yaitu sarana transportasi utama. Di tepiannya, terdapat sebagian objek liburan, seperti Resto Terapung, Benteng Kuto Besak, Kampung Arab, dan lain-lain.
50 meter dari Jembatan Ampera, ada Pasar Sekanak yang ialah sentra makanan dan souvenir, di mana kau dapat kulineran dan beli oleh-oleh. Pasar hal yang demikian ialah pasar semi modern dan tradisional. Bukan cuma untuk berjualan makanan dan souvenir, melainkan Pasar Sekanak juga mengadakan pementasan seni dan kultur secara rutin. Pasar Sekanak sendiri telah dianggap sebagai Kota Tua di Palembang.
2. BUKIT SIGUNTANG
Bukit Siguntang ialah bukit kecil dengan tinggi kurang lebih 30 meter dari permukaan laut dan berlokasi sekitar 3 km dari Sungai Musi komponen utara. Saat masa Kerajaan Sriwijaya, Bukit Siguntang diketahui sebagai daerah beribadah untuk umat Buddha, juga daerah bertapa supaya pikiran hening. Itu kelihatan dari arca berukuran besar di sana. Sampai dikala ini, Bukit Situnggang masih dianggap sakral oleh warga setempat. Masih banyak pengunjung yang datang ke sana untuk berziarah ke makam-makam ningrat Palembang.
3. MASJID CHENG HO
Mulanya, Mesjid Cheng Ho dibangun untuk menjaga relasi bagus antara warga Palembang dan warga Tionghoa. Juga untuk memperdalam agama Islam, sekalian memperkenalkannya terhadap masyarakat. Nama Cheng Ho diterapkan, soalnya Cheng Ho yaitu panglima angkatan laut asal Tiongkok semenjak abad 15. Awalnya, Cheng Ho melaksanakan ekspedisi perdagangan, melainkan secara nggak lantas beliau juga mempersembahkan agama Islam di kawasan yang dia singgahi. Pengikutnya malahan betul-betul banyak.
4. PULAU KEMARO
Pulau legendaris yang satu ini berlokasi di tengah Sungai Musi. Di Pulau Kemaro ada sebuah kelenteng yang tak jarang didatangi oleh umat Buddha untuk sembahyang dan berziarah. Soalnya, di sana ada makam seorang Putri Palembang, putri yang menikah dengan pangeran dari China. Sang pangeran yang karam secara khusus dulu ke sungai, alhasil disusul oleh sang putri. di Pulau Kemaro juga terdapat pagoda dengan sembilan lantai yang baru dibangun tahun 2006, juga pohon cinta. Katanya, bila kau dan pacar mengukir nama kalian di pohon hal yang demikian, relasi kalian bakal berlanjut di pelaminan.
5. BENTENG KUTO BESAK
Benteng yang terletak persis di tepi Sungai Musi ini bukan bangunan umum. Sebab Benteng Kuto Besak telah berumur ratusan tahun. Saat malam tiba, lazimnya Benteng Kuto Besak diramaikan oleh pedagang pasar malam yang menyampaikan aneka masakan yang nikmat-nikmat, salah satunya pempek. Juga ada beraneka jenis jajanan kaki lima yang nggak keok lezat. Bakal lebih asyik, bila kau makan malam di atas kapal kafe terapung. Suasana malam makin terasa hangat sebab ada deretan lampu taman dengan refleksi warna kuning dari permukaan sungai.
6. MASJID AGUNG SULTAN MAHMUD BADARUDDIN
Mesjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin yang didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I ini diberi pengaruh oleh tiga kebudayaan, yakni Indonesia, Eropa, dan China. Gaya arsitektur Eropanya kelihatan dari pintu gerbang mesjid yang besar dan kokoh. Gaya arsitektur China kelihatan dari atapnya yang mirip kelenteng dan ujung menaranya berbentuk kerucut seperti tumpeng.
Di nusantara, tumpeng mempunyai makna relasi manusia dengan Ilahi, manusia dengan alam, dan manusia dengan sesama manusia. Mesjid ini ialah salah satu peninggalan sultan, jadi nggak heran bila Mesjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin diciptakan sebagai salah satu mesjid nasional, serta cagar kultur di Palembang.
7. TAMAN KAMBANG IWAK
Mulanya Taman Kambang Iwak dibangun untuk para keturunan Belanda sebagai daerah olahraga. Taman Kambang Iwak juga mempunyai danau di komponen tengahnya yang berfungsi sebagai penghias taman, juga untuk menampung air hujan, sehingga dapat menangkal banjir. Taman dengan luas 5 ha ini makin hari terus diperbaharui dengan beraneka fasilitas, yakni taman bermain buah hati, fasilitas hotspot free bagi yang mau mengakses dunia online, keran air yang dapat lantas diminum, dan daerah bersantai sambil merasakan estetika taman.
8. GUNUNG DEMPO
Gunung Dempo yang mempunyai ketinggian kurang lebih 3.159 mdpl menyampaikan panorama yang betul-betul cantik dengan kebun teh berhektar-hektar. Uniknya, kawahnya dapat berubah warna sewaktu-waktu, kadang putih, biru, atau hijau. Di dekat Gunung Dempo terdapat Kampung Ampat, yakni desa yang kebanyakan masyarakatnya berasal dari suku Jawa. Mereka juga menerapkan bahasa Jawa. Nggak heran bila daerah hal yang demikian menjadi tujuan transmigrasi masyarakat Jawa.
9. AIR TERJUN LEMATANG INDAH
Dengan ketinggian 40 meter, Air Terjun Lematang Cantik menjadi salah satu objek liburan alam andalan di Sumatera. Daerah liburan ini betul-betul gampang dijangkau, soalnya terletak di tepi Kota Pagar Alam, tepatnya berada di antara Kota Lahat dan Kota Pagar Alam. Estetika pemandangan di Air Terjun Lematang Cantik betul-betul memesona dengan trek berkelok-kelok dan tikungan yang tajam. Untuk menempuh dasar Air Terjun Lematang Cantik, tersedia tangga yang dapat diterapkan untuk naik dan turun. Di sebelah kiri dan kanan tangga turun terdapat sebagian daerah duduk untuk rehat dan toko untuk mengganjal perut.
10. TAMAN HUTAN WISATA PUNTI KAYU
Mau main-main ke hutan? Berkunjung aja ke Taman Hutan Liburan Punti Kayu yang ialah satu-satunya hutan liburan di Palembang. Dengan luas sekitar 50 ha, Taman Hutan Liburan mempunyai banyak fasilitas yang akan menghibur kau sekeluarga. Juga disertai dengan kebun hewan dan penangkaran buaya. Kau dapat berenang. piknik, main di taman, naik perahu, atau memandang atraksi gajah, sekalian menunggang kuda.
11. KAMPUNG KAPITAN
Kampung Kapitan ialah salah satu wilayah yang bernilai sejarah tinggi. Sebab, kampung ini ialah daerah pertama kalinya warga Tionghoa menetap di Palembang dikala kota hal yang demikian masih dalam jajahan Belanda. Sekarang, Kampung Kapitan diciptakan sebagai objek liburan. Poin seni dan kultur di Kampung Kapitan berlokasi pada struktur bangunan rumah di sana. Rumah di wilayah Kampung Kapitan mengandung dua akibat kultur, merupakan kultur Tionghoa dan kultur Palembang. Kultur Tionghoa dapat diperhatikan dari komponen dalam rumah dan komponen selasar rumah. Padahal kultur Palembang kelihatan dari bangunan rumah yang menyerupai limas dan ada tiang yang menyangga berdirinya rumah.
12. AIR TERJUN BIDADARI
Untuk dapat menempuh Air Terjun Bidadari, kau dapat naik kendaraan bermotor selama 15 menit dari Kota Lahat. Sesudah hingga di Desa Karang, kau mesti melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki melintasi kebun kopi, lalu masuk ke hutan selama 30 menit. Ada dua pilihan jalan yang dapat kau tempuh, yakni kau dapat lantas menuju air terjun pertama atau kau dapat menelusuri air terjun dari bawah.
Dengan ketinggian 30 meter, estetika Air Terjun Bidadari kapabel menghipnotis para wisawatan. Di tepinya ditumbuhi pohon-pohon rindang yang menyusun sebuah goa, sehingga membikin suasananya makin adem, apalagi banyak burung dan kupu-kupu beterbangan di sana. Akar pohon-pohon di sana menggantung di tepi sungai dengan cantiknya. Kecuali pohon mahoni, tumbuh juga pohon bambu.
13. AIR TERJUN MAUNG
Air Terjun Maung yaitu salah satu dari 76 air terjun di Kabupaten lahat. Air Terjun Maung mempunyai tinggi hampir 80 meter. Meski ramai akan pengunjung, tapi air terjun ini masih kelihatan eksotik. Sepanjang 80 meter aliran air hal yang demikian terbagi oleh dinding lembah dan rumput yang hijau. Itulah yang membuatnya nampak cantik, sekalian berbeda dari air terjun lainnya. Di sebelah kanan Air Terjun Maung ada dua air terjun kembar yang mengalir deras.
14. MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT PALEMBANG
Monumen Pengorbanan Rakyat Palembang ialah monumen yang menaruh beraneka cerita, ilustrasi, dan perlengkapan yang digunakan dikala Perang Lima Hari Lima Malam di Palembang, di mana perang hal yang demikian melibatkan semua rakyat untuk melawan penjajah. Monumen ini berdiri kokoh di sentra kota dan nggak jauh dari Jembatan Ampera. Daerah liburan ini sesuai banget untuk kau yang menyukai belajar sejarah.
15. GELORA SRIWIJAYA
Gelora Sriwijaya ialah kebanggan warga Palembang sebab erupakan stadiun multifungsi terbesar ketiga di Indonesia. Stadiun ini tak jarang diterapkan oleh Sriwijaya FC sebagai markas dan daerah tanding sepak bola. Banyak juga acara yang telah dilaksanakan di sana sebab tempatnya betul-betul luas, yakni kapabel menampung kurang lebih 40 ribu orang. Gelora Sriwijaya juga dilengkapi dengan fasilitas senam, kolam renang, dan landas pacu balap sepeda.