empat hal yang perlu disiasati backpacker dikala bepergian yakni akomodasi, makan, transportasi, dan karcis-karcis operasional lainnya. Pertama, untuk transportasi, sekarang telah kian banyak maskapai yang menawarkan harga promo, atau maskapai berbiaya rendah (LCC). Anda cuma tinggal rajin memandang promo-promo yang ada di web maskapai, media sosial, dan bermacam platform komputerisasi lainnya. Melancong dengan bantuan bermacam aplikasi gadget, contohnya navigasi dengan GPS. Kedua, memberi anjuran untuk memperluas jaringan kelompok sosial backpacker. Kelompok backpacker di setiap tempat sekarang kian berkembang. "Kecuali untuk jadi sahabat ngopi, juga untuk membuka info di sana. Pantasnya kini kelompok sosial dapat ditiru mulai dunia maya, hingga kongkrit . Yudha sendiri amat menikmati manfaat banyaknya kelompok sosial backpacker yang dicontohnya. Berkat kelompok sosial hal yang demikian, dia bisa menemukan jalan masuk bermacam mahakarya Indonesia di bermacam tempat. Ketiga, soal konsumsi, Yudha mengingatkan untuk senantiasa membawa tumbler. Tidak cuma untuk menghemat harga air minum yang mahal di sebagian daerah, tapi juga untuk meminimalkan sampah. "Seandainya makan aku umum belajar masak sedikit-sedikit. Jadi seandainya kesusahan cari makanan yang murah, atau halal (di daerah tertentu) dapat buat " ujar Yudha. Membikin makan sendiri dirasa Yudha cukup dapat menghemat bujet backpacker. Dia sendiri banyak belajar dari dunia komputerisasi seperti web panduan masak atau dari media sosial. menyimpulkan bahwa generasi milenial cukup manfaatkan era komputerisasi ini dengan optimal. Tidak cuma untuk menyebutkan perjalanan, namun juga mempersiapkan perjalanan supaya lebih relatif murah dan berkesan.